'E-Government' antara Harapan dan Tantangan
by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under E-Learning
JAKARTA - Pagelaran seminar sehari tentang “MANAJEMEN KINERJA TERPADU UNTUK SISTEM DAN EVALUASI (Reformasi Birokrasi OF INDONESIA)” diselenggarakan oleh BPKP dan KOICA(Korea International Cooperation Agency/KPC (Korea Productivity Center) pada tanggal 6 Mai 2010 di hotel Nikko Jakarta. Bertujuan Meningkatkan kopetensi inovasi pelayanan publik, Menjalin persahabatan dan kerjasama antara Indonesia dan Korea, Meningkatkan kerjasama antar kementrian dalam reformasi birokrasi, yang dihadiri tidak kurang dari 150 Orang dari perwakilan 12 Bandan/Kementerian (MENPAN, SETNEG BAPPENAS, LAN, KEJAGUNG, KPK, BKN ,KEMDAGRI, KEMKUMHAM, KEMLU, KEMDIKNAS, dan BPKP).
Acara ini didominasi pembicara dari Korea yaitu ;
1. Dr. Yong Shik Kim (PM) KPC membawakan materi “Project Progress Report and Workshop Overview”,
2. Dr. Jin Park, KDI School “Lessons from Korea's e-Government Driving Force”,
3. Dr. Myung Jae Moon,Yonsei University “E-government and Performance Management: The On-Nara Business Process System in Korea”,
4. Dr. Jin Wook Choi, Korea University “e-Government and Public Service Delivery in Korea”
5. Dan satu-satunya pembicara dari Indonesia Pak Tahria Director General of IT, BPKP “Integrated Performance Management for the Future”.
Melalui tanya jawab terungkap semua peserta menyadari bahwa penerapan e- e-Government di Indonesia masih sulit di lakukan karena di setiap kementrian berjalan sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi, ditambah permasalahan klasik mengenai bandwidth, seperti ungkapan Bapak Iwan dari BKN “ Data di Indonesia banyak dan ada dimana-mana, sementara bila diperlukan dan dicari dimana-mana tidak ada”, sementara Pak Tahria dalam menjawab pertanyaan peserta yang menanyakan mengenai mahalnya sewa bandwidth beliau mengungkapkan “ Saatnya kita perlu satelit baru yang berfungsi menyediakan bandwidth khusus untuk pemerintahan agar masalah sewa bandwidth tidak terulang lagi”.
Dan waktu implementasinya jangan terjadi loncatan teknologi yang terlalu jauh karena ini akan menjadi loncatatan budaya juga. Menurut Jin-Wook Choi Department of Public Administration Korea University “Kunci sukses e-Government; Kepemimpinan yang kuat dan Dedikasi, Investasi jangka panjang Perencanaan dan Perancangan Strategi, Sosialisasi Publik, Belajar dan Berbagi, dan mencontoh kepada negara yang sudah berhasil menjalankan e-Government”.
Sudah saat Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri 17.504 pulau, 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama disatukan dengan ICT bukan lagi disatukan dengan laut. Agar jamrud katulistiwa tidak beserakan, dan teruntai bagaikan sebuah kalung jamrud selain sedap dipandang juga nyaman untuk digunakan.
Sumber : http://jardiknas.depdiknas.go.id/
Acara ini didominasi pembicara dari Korea yaitu ;
1. Dr. Yong Shik Kim (PM) KPC membawakan materi “Project Progress Report and Workshop Overview”,
2. Dr. Jin Park, KDI School “Lessons from Korea's e-Government Driving Force”,
3. Dr. Myung Jae Moon,Yonsei University “E-government and Performance Management: The On-Nara Business Process System in Korea”,
4. Dr. Jin Wook Choi, Korea University “e-Government and Public Service Delivery in Korea”
5. Dan satu-satunya pembicara dari Indonesia Pak Tahria Director General of IT, BPKP “Integrated Performance Management for the Future”.
Melalui tanya jawab terungkap semua peserta menyadari bahwa penerapan e- e-Government di Indonesia masih sulit di lakukan karena di setiap kementrian berjalan sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi, ditambah permasalahan klasik mengenai bandwidth, seperti ungkapan Bapak Iwan dari BKN “ Data di Indonesia banyak dan ada dimana-mana, sementara bila diperlukan dan dicari dimana-mana tidak ada”, sementara Pak Tahria dalam menjawab pertanyaan peserta yang menanyakan mengenai mahalnya sewa bandwidth beliau mengungkapkan “ Saatnya kita perlu satelit baru yang berfungsi menyediakan bandwidth khusus untuk pemerintahan agar masalah sewa bandwidth tidak terulang lagi”.
Dan waktu implementasinya jangan terjadi loncatan teknologi yang terlalu jauh karena ini akan menjadi loncatatan budaya juga. Menurut Jin-Wook Choi Department of Public Administration Korea University “Kunci sukses e-Government; Kepemimpinan yang kuat dan Dedikasi, Investasi jangka panjang Perencanaan dan Perancangan Strategi, Sosialisasi Publik, Belajar dan Berbagi, dan mencontoh kepada negara yang sudah berhasil menjalankan e-Government”.
Sudah saat Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri 17.504 pulau, 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama disatukan dengan ICT bukan lagi disatukan dengan laut. Agar jamrud katulistiwa tidak beserakan, dan teruntai bagaikan sebuah kalung jamrud selain sedap dipandang juga nyaman untuk digunakan.
Sumber : http://jardiknas.depdiknas.go.id/
Sponsored By
Google Translate
by : BTF
Telkom - Internet Goes To School
Blog Archive
-
▼
2010
(22)
-
▼
Mei
(22)
- E-Dukasi.NET
- Melalui Teknologi Informasi Provinsi Termuda Membu...
- Nahkoda baru BPMR Yogyakarta... 'Ikuti saya jika b...
- "Software" Pendidikan Indonesia Mendunia
- 'E-Government' antara Harapan dan Tantangan
- Sejarah Internet Indonesia
- Metode Pembelajaran Melalui Internet
- Sumber Belajar
- Sekolah Online
- Depdiknas Perkenalkan TI Bagi Penyandang Kebutuhan...
- Internet "Goes to School" dari Telkom
- Hardiknas 2010; Komitmen Membangun Pendidikan Kara...
- Permasalahan Internet Untuk Pendidikan
- Manfaat Internet Dalam Dunia Pendidikan
- Kondisi PPPPTK Matematika dalam Pemanfaatan Komput...
- Usaha Pemakaian Internet Untuk Kemajuan Pendidikan...
- Internet Untuk Pendidikan
- Apa itu Pendidikan?
- Apa itu Internet?
- Hari Pendidikan Nasional : Kemdiknas Luncurkan Sit...
- Sekilas Tentang Hari Pendidikan
- Bapak Pendidikan Nasional
-
▼
Mei
(22)
Followers
Visitors
Waktu Saat Ini
Labels
- E-Learning (14)
- Edukasi (3)
- Hardiknas (3)
- Internet (2)
0 komentar