Demo Blog

E-Dukasi.NET

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under












E-dukasi .Net adalah portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar dan fasilitas komunikasi antar komunitas pendidikan. Portal ini berisi bahan belajar, wahana aktifitas komunitas dan info pendidikan. Manfaat portal e-dukasi.net antara lain :

1. Sumber belajar dan informasi pendidikan
2. Sarana komunikasi serta kolaborasi
3. Wahana berbagi informasi
0 komentar more...

Melalui Teknologi Informasi Provinsi Termuda Membuka Jendela Dunia

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

MAMUJU - Sulawesi Barat adalah provinsi pengembangan provinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif, provinsi Sulawesi Barat terbagi menjadi 5 kabupaten (Polmas, Majene, Mamasa dan Mamuju Utara) dengan Mamuju sebagai ibukota provinsi. Luas wilayah kabupaten Mamuju sebelum dimekarkan adalah 11.057,81 km². Jumlah penduduk di kabupaten ini sebanyak 296.229 jiwa.

Dari Makasar naik pesawat jenis ATR 72-500 menuju Mamuju akan terlihat pemandangan Sulawesi Barat dari udara yang sangat indah dan kita akan mendarat di bandara Tanpa Padang di kecamatan Kaluku. Pemandangan alamannya dalam perjalanan dari bandara menuju kota Mamuju tak kalah menariknya dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit.


Sebagai provinsi termuda bagai mutiara yang belum dipoles, Mamuju tidak ingin tertinggal dengan provinsi lainnya terlebih di dunia pendidikan, terlebih dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Baru-baru ini tanggal 26 sampai dengan 29 April 2010 bertempat di Wisma Wisata 45 diselenggarakan Kegiatan Workshop Produksi Media Pembelajaran Berbasis TIK yang diikuti oleh 30 orang peserta dari setiap kabupaten 6 orang peserta dari tinggkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK ujar ketua panitia Ibu Arnidah,S.Pd.
Adapun maksud diselenggarakan kegiatan tersebut menurut Kepala UPTD BPTKP Dinas Diknas Prov Sulawesi Barat Bapak Drs. Wahyu “Untuk meluruskan pemahaman guru mengenai pemanfaatan prangkat TIK untuk pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang diberikan guru lebih menarik, menyenangkan, inovatif dan lebih aktual sesuai dengan tujuan pembelajaran”.
Penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat urgen sebagai variasi-variasi metode dan media pembelajaran dalam penyampaian materi pembelajaran. Semoga acara tersebut sebagai jendela untuk mengintip dunia luar. (Aryo)
Sumber : http://jardiknas.depdiknas.go.id/
0 komentar more...

Nahkoda baru BPMR Yogyakarta... 'Ikuti saya jika benar, Slentik saya jika salah'

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

YOGYAKARTA - Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional (Pustekkom Kemendiknas), secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Balai Pengembangan Media Radio (BPMR) Yogyakarta, kepada Drs. Aristo Rahadi, M.Pd menggantikan Bachtiar E. Marpaung, S.E, M.Si yang telah purna tugas sejak bulan Februari 2010. Acara tersebut berlangsung di Ruang Sidang BPMR pada hari Jumat (30/4), dan dihadiri Kepala Pustekkom Kemendiknas, Ir. Lilik Gani H.A, M.Sc, Ph.D.
“Pergantian ini merupakan penyegaran di lingkungan BPMR sebagai unit Pustekkom,” tutur Lilik Gani saat memberikan sambutan di acara Pertemuan dalam Rangka Penunjukan Drs. Aristo Rahadi, M.Pd. selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPMR Yogyakarta. Lilik menambahkan, saat ini Pustekkom sedang melakukan penataan ulang dari mulai fungsi, kelembagaan, organisasi hingga perbaikan sumber daya manusianya. Tidak menutup kemungkinan, jika nanti dengan adanya pemimpin baru ini, penataan ulang akan terjadi di BPMR.

Sedangkan Drs. Aristo Rahadi M.Pd. dalam sambutannya mengatakan, seluruh karyawan BPMR adalah kolega dan harus mampu bekerja sama secara maksimal, agar tujuan membesarkan BPMR dapat tercapai.

“Sedikit mengutip dari Umar bin Khatab, 'ikuti jika saya benar dan slentik jika saya salah'. Sebaris kalimat tersebut merupakan pedoman saya dalam menjalankan tugas di BPMR," terang Aristo.

Aristo menambahkan, tidak ada pekerjaan yang sulit, ketika semua karyawan saling bekerja sama dalam mengemban tugas negara.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Kepala BPMR Yogyakarta Bachtiar E. Marpaung, S.E, M.Si., turut memberikan pesan bagi warga BPMR agar lebih serius menangani amanah yang diberikan Kementerian Pendidikan Nasional.

“Masih banyak PR yang harus dikerjakan kawan-kawan di BPMR. Selama saya menjabat, masih banyak kekurangan dalam membesarkan BPMR yang memiliki unit pengelolaan teknologi berupa radio. Hal tersebut dikarenakan kita masih ada keterbatasan dalam mengelola,” tutur Bachtiar.

Menurut Bachtiar, keterbatasan ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan motivasi tinggi. “Saya berharap pergantian pemimpin di BPMR lebih mampu menghidupkan Radio Edukasi, sebagai salah satu unit pengelolaan teknologi di jalur pendidikan,” pungkasnya.

sumber: http://www.radioedukasi.com
0 komentar more...

"Software" Pendidikan Indonesia Mendunia

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Peranti lunak (software) pendidikan sains dan matematika dari PT Pesona Edukasi, yang murni buah karya anak bangsa, mampu menembus pasar global. Bahkan, PT Pesona Edukasi terpilih menjadi satu dari sembilan partner Microsoft tingkat dunia untuk mengisi materi teknologi baru Microsoft untuk pendidikan MultiPoint Mouse.

Ananta Gondomono, Academic Program Manager PT Microsoft Indonesia, di Jakarta, Selasa (4/5/2010), mengatakan, muatan pendidikan yang diciptakan PT Pesona Edukasi itu diunggah di situs web Microsoft sehingga bisa diakses secara global dan gratis. Microsoft mengembangkan teknologi MultiPoint Mouse itu untuk mengatasi kesenjangan penggunaan teknologi informasi di dunia pendidikan.

Menurut Ananta, di ruang kelas yang memiliki komputer (PC) yang terbatas, kini komputer bisa digunakan secara bersama-sama oleh siswa. Yang sudah diuji coba bisa dipakai 20 siswa secara bersamaan.

Teknologi Windows® MultiPoint™ Mouse adalah rekayasa pemrograman komputer yang memungkinkan satu layar komputer dapat diakses sampai lebih dari 30 mouse sekaligus. Satu komputer dapat digunakan oleh 30 anak dalam satu kelas dengan setiap anak menggunakan mouse untuk menjalankan aplikasi secara bersama-sama.

Manfaat dari penggunaan teknologi ini adalah memberi kesempatan kepada anak untuk berkolaborasi dalam menjalankan satu program atau berkompetisi satu dengan yang lain. Aplikasi yang diberi nama Amazing Concert ini dapat diunduh secara gratis di http;//www.microsoft.com/multipoint/mouse-sdk/showcase.aspx.

Hary Candra, Marketing Director PT Pesona Edukasi, menjelaskan, PT Pesona Edukasi mengembangkan peranti lunak Amazing Concert sebagai satu aplikasi peranti lunak pendidikan "bermain musik bersama". Selain itu, ada juga DigiCarnival, yakni peranti lunak belajar matematika dengan topik mengurutkan angka, dan Monkey Rescue, yakni peranti lunak belajar bahasa dan pengetahuan umum yang dikemas seperti permainan hangman.

Bambang Juwono, Managing Director PT Pesona Edukasi, berharap melalui peranti ini anak-anak di seluruh dunia, termasuk anak-anak Indonesia, dapat menikmati kegembiraan dalam kebersamaan sehingga melalui seni dan teknologi mereka dapat belajar hidup bersama, (Jakarta, Kompas.com; Rabu, 5 Mei 2010).
0 komentar more...

'E-Government' antara Harapan dan Tantangan

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

JAKARTA - Pagelaran seminar sehari tentang “MANAJEMEN KINERJA TERPADU UNTUK SISTEM DAN EVALUASI (Reformasi Birokrasi OF INDONESIA)” diselenggarakan oleh BPKP dan KOICA(Korea International Cooperation Agency/KPC (Korea Productivity Center) pada tanggal 6 Mai 2010 di hotel Nikko Jakarta. Bertujuan Meningkatkan kopetensi inovasi pelayanan publik, Menjalin persahabatan dan kerjasama antara Indonesia dan Korea, Meningkatkan kerjasama antar kementrian dalam reformasi birokrasi, yang dihadiri tidak kurang dari 150 Orang dari perwakilan 12 Bandan/Kementerian (MENPAN, SETNEG BAPPENAS, LAN, KEJAGUNG, KPK, BKN ,KEMDAGRI, KEMKUMHAM, KEMLU, KEMDIKNAS, dan BPKP).

Acara ini didominasi pembicara dari Korea yaitu ;
1. Dr. Yong Shik Kim (PM) KPC membawakan materi “Project Progress Report and Workshop Overview”,
2. Dr. Jin Park, KDI School “Lessons from Korea's e-Government Driving Force”,
3. Dr. Myung Jae Moon,Yonsei University “E-government and Performance Management: The On-Nara Business Process System in Korea”,
4. Dr. Jin Wook Choi, Korea University “e-Government and Public Service Delivery in Korea”
5. Dan satu-satunya pembicara dari Indonesia Pak Tahria Director General of IT, BPKP “Integrated Performance Management for the Future”.
Melalui tanya jawab terungkap semua peserta menyadari bahwa penerapan e- e-Government di Indonesia masih sulit di lakukan karena di setiap kementrian berjalan sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi, ditambah permasalahan klasik mengenai bandwidth, seperti ungkapan Bapak Iwan dari BKN “ Data di Indonesia banyak dan ada dimana-mana, sementara bila diperlukan dan dicari dimana-mana tidak ada”, sementara Pak Tahria dalam menjawab pertanyaan peserta yang menanyakan mengenai mahalnya sewa bandwidth beliau mengungkapkan “ Saatnya kita perlu satelit baru yang berfungsi menyediakan bandwidth khusus untuk pemerintahan agar masalah sewa bandwidth tidak terulang lagi”.

Dan waktu implementasinya jangan terjadi loncatan teknologi yang terlalu jauh karena ini akan menjadi loncatatan budaya juga. Menurut Jin-Wook Choi Department of Public Administration Korea University “Kunci sukses e-Government; Kepemimpinan yang kuat dan Dedikasi, Investasi jangka panjang Perencanaan dan Perancangan Strategi, Sosialisasi Publik, Belajar dan Berbagi, dan mencontoh kepada negara yang sudah berhasil menjalankan e-Government”.
Sudah saat Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri 17.504 pulau, 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama disatukan dengan ICT bukan lagi disatukan dengan laut. Agar jamrud katulistiwa tidak beserakan, dan teruntai bagaikan sebuah kalung jamrud selain sedap dipandang juga nyaman untuk digunakan.

Sumber : http://jardiknas.depdiknas.go.id/
0 komentar more...

Sejarah Internet Indonesia

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Awal Internet Indonesia
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Internet Service Provider Indonesia
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Cuplikan-cuplikan Perjuangan IT & Internet Indonesia
Cuplikan dan catatan sejarah perjuangan Internet Indonesia dapat di baca di WikiBook Sejarah Internet Indonesia di dalam internet kita dapat menemukan banyak sekali hal-hal yang bermanfaat seperti info-info tentang pelajaran dan lain sebagainya
Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve
Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.
0 komentar more...

Metode Pembelajaran Melalui Internet

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Pembelajaran berbasis internet bagi siswa sekolah dasar sudah seharusnya mulai dikenalkan. Untuk itu para guru hendaknya sudah tahu lebih dahulu tentang dunia internet sebelum menerapkan pembelajaran tersebut pada siswa. Persiapan yang tak kalah pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu saja dalam hal ini hanya dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas komputer yang memadai. Walaupun sebenarnya dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak mempunyai fasilitas komputer misalnya dengan mendatangi warnet sebagai patner dalam pembelajaran tersebut.

Setelah semua perangkat untuk pembelajaran siap, guru mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar internet. Bagi siswa sekolah dasar tentu saja akses-akses yang ringan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Disinilah kepiawaian seorang guru ditampilkan dalam mendampingi, membimbing dan mengolah metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.

Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya: diskusi, demonstrasi, problem solving, inkuiri, dan descoveri. Guru memberikan topik tertentu pada siswa, kemudian siswa mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan mencari (down load) dari internet. Guru juga dapat memberikan tugas-tugas ringan yang mengharuskan siswa mengakses dari internet, suatu misal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat mencari karya puisi atau cerpen dari internet. Siswa juga dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date yang berkaitan dengan pengetahuan. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari suatu peristiwa muthakir dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas, lalu siswa menyusun laporan dari hasil diskusi tersebut.

Metode-metode tersebut dapat dilakukan guru dengan model-model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa semakin senang, tertarik untuk mempelajarinya sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang bermakna. Dengan pembelajaran berbasis internet diharapkan siswa akan terbiasa berpikir kritis dan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar otodidak. Siswa juga akan terbiasa mencari berbagai informasi dari berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran ini juga mendidik siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok kecil maupun tim. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan pembelajaran berbasis internet pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dengan demikian mutu pendidikan juga akan meningkat..
0 komentar more...

Sumber Belajar

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Dalam kawasan teknologi instruksional, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah "Komponen Sistem Instruksional". Teknologi instruksional adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (Setijadi, 1986:3).

Mudhofir (1992:13) menyatakan bahwa yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain).

AECT menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.

Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar (Setijadi, 1986:9).

Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Dalam makalah ini titik berat sumber belajar yang dikaji adalah internet. Sedang orang, bahan, peralatan dan teknik merupakan sumber belajar pendukung.
0 komentar more...

Sekolah Online

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Pengertian Sekolah online adalah satu portal berbasis web yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Telkom yang menampilkan informasi seputar sekolah mulai dari SD sampai dengan SMU tentang profil, aktifitas yang dilakukan dan manajemen sekolah.

Tujuan
1. Memberikan wadah bagi sekolah untuk menampilkan profil dan informasi aktifitas sekolah melalui media internet
2. Memberikan wadah komunikasi melalui internet antar sekolah untuk saling tukar menukar informasi yang berguna untuk mempercepat peningkatan kompetensi sekolah masing-masing.
3. Optimalisasi content jardiknas melalui media schoolnet yang sudah dideliver ke sekolah-sekolah di jawa timur
Ruang lingkup
Anggota yang tergabung di komunitas sekolah online adalah semua sekolah mulai dari tingkat SD sampai dengan SMU baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah Jawa Timur.

Benefit (Manfaat)
1. Sekolah yang tergabung di dalam komunitas school net dapat menampilkan profil sekolahnya (media promosi) untuk menarik siswa masuk ke sekolahnya.
2. Sekolah dapat melihat informasi tentang kegiatan dan fasilitas sekolah lain sehingga dapat melakukan upaya meniru / pengembangan di sekolahnya supaya tidak tertinggal dari sekolah lainnya
3. Sekolah secara real time dapat berkomunikasi dengan sekolah lain untuk tukar/menukar informasi

Isi (content)
1. Informasi berita sekolah yang up to date
2. Kalender of event Sekolah / Dinas Pendidikan Propinsi Jatim
3. Forum Diskusi
4. Sponsorship dan informasi Beasiswa
5. Try out / Quiz online
6. Buku tamu
7. Informasi tiap sekolah meliputi :
a. Profil setiap sekolah yang bergabung dilengkapi dengan gambar
b. Fasilitas tiap sekolah dilengkapi dengan gambar
c. Kegiatan setiap sekolah dilengkapi dengan gambar
d. Sistem Pesan
e. Pustaka maya
0 komentar more...

Depdiknas Perkenalkan TI Bagi Penyandang Kebutuhan Khusus

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Memperkenalkan TI sedini mungkin bagi anak-anak Indonesia, terutama kepada mereka yang memiliki kebutuhan khusus, rupanya menjadi ambisi dari Eko Djatmika Sukarso, Direktur Pendidikan SLB, Departemen Pendidikan Indonesia.
Hal ini disampaikan pada pertemuan konferensi pers Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Sekolah Luar Biasa dengan IBM, hari ini.

Sukarso menuturkan bahwa baginya TI merupakan pintu pendorong kemajuan bangsa. Ia kemudian mencontohkan bagaimana negara-negara Asia sempat mencanangkan silicon valley sebagai pusat pengembangan teknologi di negara mereka. Antara Indonesia, Malaysia, dan India sebagai contoh negara yang mencanangkan program ini, hanya India yang berhasil menerapkan program tersebut sehingga dari 10 silicon valley dunia, 6 berada di India, terangnya.

Dengan mengembangkan TI, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus, Sukarso berpendapat akan meningkatkan prestise mereka yang selama ini sering dipandang sebelah mata itu. Bekerjasama dengan IBM, perkenalan TI ini kemudian dilakukan dengan meluncurkan modul pembelajaran bagi anak-anak mulai dari bahasa hingga science menggunakan perangkat TI yang dimodifikasi.

Bagi anak TK hingga SD, IBM menyediakan perangkat yang disebut "kids smart learning program", seperti dijelaskan Suryo Suwigno, Presiden Direktur IBM Indonesia. Perangkat yang berisi pengajaran interaktif dan berbagai aktivitas pembelajaran mengguanakn teknologi terbaru. sehingga diharapkan dengan perangkat ini dapat menginaktakan semangat belajar anak. Peningkatan semangat belajar ini diklaim IBM memang terjadi, jelas Hartini Harris, Country Marketing Manager, IBM Indonesia. Menurutnya, setiap 6 bulan sekali setelah pengimplementasian produk, IBM kemudian mengadakan survey mengenai pengaruh produk terhadap anak, dan hasilnya ternyata menggembirakan, terangnya.

Sementara untuk anak SMP dan SMA, disediakan perangkat yang disebut sebagai TryScience. Perangkat ini menyediakan sejumlah permainan atraktif yang disertai pengetahuan seputar ilmu sains. IBM juga menyediakan Reading Companion, yaitu modul untuk belajar bahasa Inggris yang berbasis web, seperti dijelaskan Hartini.

Mereka yang tergolong sebagai anak penyandang kebutuhan khusus ini diantaranya adalah mereka yang memuliki kecacatan fisik, anak genius, anak dari wts, anak yang terkena narkoba, keterbelakangan mental. IBM sebegai penyedia perangkat tidak hanya mendorong orang lain agar memberikan kesempatan yang sama dan tak membedakan bagi para penyandang kebutuhan khusus ini, ujar Suryo. Namun di internal perusahaan sendiri, IBM menyatakannya dengan mempekerjakan beberapa pekerja dengan kebutuhan khusus ini serta memberikan pelatihan bagi para manajernya mengenai penanganan karyawan dengan kebutuhan khusus ini, tandas suryo.


Sumber : sda-indo.com
0 komentar more...

Internet "Goes to School" dari Telkom

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Teknologi Informasi yang berkembang pesat hingga menjangkau wilayah paling timur Indonesia secara khusus di teluk Cenderawasih Serui papua,membuat masyarakat Serui pun merasa bangga karena sudah bisa mengakses internet dengan mudah dan biaya yang murah.
Dalam rangka Customer Education serta untuk mengejar ketinggalan khususnya dalam hal Teknologi Informasi, Kakancatel Serui beserta krunya melaksanakan kegiatan IG2S di beberapa SMU dan SMK di kota Serui dengan jadwal sebagai berikut: SMUN.1 tgl. 20 juni 2006, SMUN. 2 tgl. 21 juni 2006 dan SMK tgl.22 juni 2006. Untuk memulai kegiatan tersebut pada hari selasa 20 juni 2006 tepatnya jam 09.30 WIT bertempat di aula SMUN.1 Serui, yang sebelumnya sudah di persiapkan untuk pelaksanaan IG2S.
Dalam melaksanaan IG2S Bpk. Kepala sekolah SMUN.1 Serui tidak dapat hadir tetapi tidak mengurangi semangat para guru dan siswa/i untuk mengikuti jalannya IG2S yang di ikuti dari kelas X dan XI berbagai jurusan sebanyak 106 orang serta guru pembimbing sebanyak 4 orang.
Acara pun di mulai yang dipandu langsung oleh seorang guru senior dan sekalian membuka acara IG2S tersebut. Dalam sambutan pembukaan beliau menyampaikan bahwa " Kami bangga dan bersukur kalau hari ini kedatangan tamu kehormatan dari PT. Telkom Serui yang telah meluangkan waktu untuk menyampaikan berbagai informasi yaitu teknologi informasi di tempat kami.
Materi informatika akan di masukan dalam kurikulum khususnya kelas XII oleh karena itu apa yang di dapat pada saat IG2S ini akan membantu dalam proses belajar mengajar nanti. Setelah sambutan tim sosialisasi mulai beraksi dalam mensosialisasikan Produk Telkomnet Instan yang di presentasikan oleh Kakancatel dan Para Kasi. Paparan demi paparan yang di berikan pun mendapat tanggapan cukup baik dari para siswa/i, dengan ditandai banyaknya pertanyaan yang di lempar kan kepada Tim.
Kegiatan ini semakin menarik dengan adanya pertanyaan balik dari Tim yang dikemas dalam Kuis berhadiah. Dan hasilnya diluar dugaan karena hampir semua pertanyaan kuis disikat habis oleh peserta.
Kiranya hasil ini dapat menjadi tolok ukur bagi keberhasilan tim dalam kegiatan ini.
0 komentar more...

Hardiknas 2010; Komitmen Membangun Pendidikan Karakter

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

JAKARTA - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dimulai dengan digelarnya upacara bendera merah putih di halaman Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Senayan, Jakarta, Minggu Pagi (02/05), dijadikan momentum untuk melaksanakan revitalisasi pendidikan karakter. Ini tercermin dari tema Hardiknas, yaitu; “Pendidikan Karakter untuk Membangun Keberadaban Bangsa”.

Menurut Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA, tema tersebut sangat relevan dengan kondisi kekinian yang terjadi di tengah-tegah masyarakat Indonesia.“Seringkali kita jumpai fenomena sirkus, yaitu tercerabutnya karakter asli dari masyarakat, sehingga fenomena anomali yang sifatnya ironis paradoksal menjadi fenomena keseharian,” kata Mohammad Nuh.

“Betapa tidak? Penegak hukum yang mestinya harus menegakkan hukum, ternyata harus dihukum; para pendidik yang seharusnya mendidik, malah harus dididik; para pejabat yang seharusnya melayani masyarakat, malah minta dilayani; ini sebagain dari fenomena sirkus, dan ini semua bersumber dari karakter,” lanjut Mohammad Nuh.

Karena itu, tegas Mohammad Nuh, kita yakin dan menyadari tentang mendesaknya pendidikan karakter sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa; karakter yang dijiwai nilai-nilai luhur bangsa, dan nilai-nilai kemulyaan universal.

Terhadap tema tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah merencanakan sekaligus memberikan grand design tentang program pembangunan karakter sebagai program nasional. Ini akan disampaikan pada puncak acara Hardiknas di Istana Negara, dan akan dilakukan serentak oleh beberapa kementerian dan lembaga negara.

Pendidikan karakter amat penting, semua komponen bangsa menginginkan lahirnya manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berbudi pekerti, dan berperilaku baik, serta memiliki peradaban yang unggul dan mulia.

Bangsa yang berkarakter unggul, di samping tercermin dari moral, etika dan budi pekerti yang baik, juga ditandai dengan semangat, tekad, dan energi yang kuat, dengan pikiran positif dan sikap yang optimis, serta dipenuhi rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi

Inilah totalitas dari karakter bangsa yang kuat dan unggul, yang pada kelanjutannya bisa meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa, menuju Indonesia yang maju, bermartabat dan sejahtera di abad 21 ini.

Peringatan Hardiknas yang diawali dengan upacara bendera merah putih, dengan pembina upacara Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh ini, dihadiri beberapa Menteri Pendidikan Nasional periode sebelumnya, seperti; Prof. Dr. Yahya Muhaimin, Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, dan Prof. Wardiman Djojonegoro. Hadir juga Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, dan para pejabat eselon 1, 2 dan 3 di masing-masing unit utama Kemdiknas seperti; Ditjen Mandikdasmen, Balitbang, Inspektorat Jenderal, Ditjen PNFI, Dikti dan Ditjen PMPTK; Para Pengurus Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Kemdiknas, Pimpinan Organisasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependiidkan, para penerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya, siswa peserta upacara yang terdiri dari siswa paket A, B, C; siswa SD, SMP, SMA dan SMK, serta para peserta lainnya.

Dalam prosesi upacara bendera itu, ada penyematan Satya Lencana Karya Satya kepada 111 pegawai di lingkungan Kemdiknas, yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi dengan masa kerja 10 hingga 30 tahun. Masing-masing kepada 37 pegawai dengan masa bakti 30 tahun, 56 pegawai dengan masa bakti 20 tahun, dan 18 pegawai dengan masa bakti 10 tahun

Seusai upacara, Mendiknas menandatangani MoU (nota kesepahaman kerja sama) dengan PT Global Mediacom, dan soft launching siaran televisi yang khusus didedikasikan untuk pendidikan keterampilan melalui saluran terbatas, bernama; TV Citra Indonesia Terampil.

Selain penandatanganan MoU, ada juga penyerahan arsip Kemdiknas kepada arsip nasional, dan penandatangan prasasti peresmian TBM@MALL (Taman Bacaan Masyarakat di Mall atau pusat perbelanjaan), serta peluncuran Web Kemdiknas berbasis layanan masyaraat.

Peringatan Hardiknas tahun ini juga diisi dengan kegiatan yang bersifat akademis maupun sosial kemasyarakata, seperti; lomba-lomba ilmiah, pemberian penghargaan, beasiswa, olahraga, festival seni, bakti sosial, ziarah ke taman makam pahlawan, dan lain sebagainya

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan selama Hardiknas ini, diharapkan dapat memacu dan memotivasi peserta didik, para pendidik dan tenaga kependidikan maupun warga masyarakat untuk meningkatkan prestasi dan dedikasinya di bidang pendidikan.
sumber : http://mandikdasmen.depdiknas.go.id
0 komentar more...

Permasalahan Internet Untuk Pendidikan

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Penjabaran di atas tentunya membawa kita pada pertanyaan mengapa kita belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan pendidikan di Indonesia. Ada beberapa alasan, dimana sebagian akan diungkapkan pada bagian-bagian di bawah ini.
Kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan (advantage).
Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia. Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk. Inisiatif langka seperti ini sudah ada namun masih kurang banyak. Contohnya:
• Untukmu Indonesia
http://untukmu.Indonesiaforum.org
Akses Internet masih mahal. Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.
Akses Internet masih susah diperoleh. Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.
Guru belum siap. Guru di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan Internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu pengguna yang dapat memanfaatkan Internet sebaik-baiknya. Salah satu contohnya adalah mencari soal-soal latihan untuk kelasnya. Jika setiap guru di Indonesia membuat dua (2) soal dan menyimpannya di Internet, maka akan ada ribuan bahkan bisa jutaan soal yang dapat digunakan untuk latihan di kelas.
0 komentar more...

Manfaat Internet Dalam Dunia Pendidikan

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Pemanfaatan Internet, dalam dunia pendidikan, dapat digunakan pihak siswa dan guru untuk dua hal:
Pertama, pemakaian internet untuk kepentingan administrasi dan manajemen pendidikan, di tiap sekolah, dan secara nasional. Manajemen data pendidikan bisa dilakukan secara berangkai, terhubung dalam satu sistem komunikasi dua arah, mulai dari kantor Departemen Pendidikan, dinas propinsi, kabupaten kota, sampai ke masing-masing sekolah, dan sebaliknya. Dengan begitu, administrasi pendidikan yang mencakup lalulintas informasi pendidikan bisa dilaksanakan dengan mudah, lancar, cepat, dan lebih murah.
Kedua, penggunaan internet untuk ( alat pembelajaran) dan atau sumber belajar. Negara kita termasuk yang tertinggal dalam Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. Bahkan, kita terbelakang dalam Pemanfaatan teknologi pembelajaran dengan pemakaian komputer non internet, sekalipun. Padahal, komputer telah cukup lama dan cukup banyak tersebar di sekolah, dan di tengah masyarakat. Di berbagai kota kecamatan, sudah sangat banyak ditemukan toko, (usaha) sewa komputer. Semua perangkat teknologinya sudah tersedia, namun kita lemah dalam penggunaannya.
Manfaat internet dalam pendidikan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Manfaat internet bagi lembaga pendidikan.
Bagi lembaga pendidikan seperti Depdiknas, sekolah negeri, sekolah swasta, universitas, dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pendidikan, manfaat penggunaan internet banyak, antara lain:
1) Memperkenalkan kepada orang-orang tentang lembaga dengan membuatkan web lembaganya di internet.
2) Untuk melakukan penerimaan pegawai baru, siswa baru, dan mahasiswa baru lembaga dapat melakukan dengan sistem online di internet, sehingga lebih efisien waktu dan biaya.
3) Untuk beberapa lembaga perguruan tinggi internet dimanfaatkan untuk legalisasi online.
4) Antara lembaga satu dengan lembaga lain pasti membutuhkan kerja sama maupun pembandingan, dengan internet hal-hal semacam itu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

b. Manfaat internet bagi pendidik.
Untuk pendidik internet bermanfaat dalam berbagai hal, antara lain:
1) Internet bermanfaat untuk mencari bahan materi ajar yang akan diberikan kepada anak didik.
Di dalam internet terdapat banyak materi dan ilmu. Bahan materi ajar memang sudah diatur dalam kurikulum, namun pendidik mengembangkan materi ajar agar pengetahuan yang dimiliki anak didik semakin banyak dan wawasan semakin luas.
2) Akses ke sumber informasi.
Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.
3) Internet digunakan sebagai alat berdiskusi antar pendidik.
Sesama pendidik akan lebih baik bila berdiskusi dan saling mengkritisi. Pendidik dapat berdiskusi dan mengkritisi tentang materi ajar, kurikulum baru, cara mengajar, dan lain sebagainya. Dengan melakukan kegiatan diskusi dan saling mengkritik diharapkan agar dalam mengajar akan menjadi lebih baik dan bahan materi ajar semakin kaya. Jika tempat berjauhan berdiskusi antar pendidik tidak perlu bertatap muka secara langsung karena internet dapat menghubungkan mereka.
4) Internet digunakan sebagai alat berdiskusi dengan anak didik.
Sekarang ini banyak anak didik yang pintar dan cerdas, mereka dapat diajak untuk berdiskusi membahas masalah dan memecahkan masalah. Untuk ajang berdiskusi itu tidak perlu anak didik bertemu secara langsung dengan pendidik, namun dengan berbagai fitur yang disediakan oleh internet tanpa harus bertatap muka diskusi itu bisa terjadi bahkan bisa lebih menyenangkan dan menantang
5) Internet dimanfaatkan oleh pendidik agar anak didik mengumpulkan tugas melalui fitur email.
Dengan adanya internet inovasi baru tentang pengumpulan tugas juga muncul. Anak didik mengumpulkan tugas tanpa harus menemui pendidik yaitu dengan fitur email. Sehingga waktu, tenaga, dan materi dapat ditekan karena dengan internet tempat yang jauh bisa terasa begitu dekat.
c. Manfaat internet bagi anak didik.
Sekarang ini anak didik tidak dapat dipisahkan dengan internet. Pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai mahasiswa saat ini sudah mengenal internet sehingga, banyak sekali manfaat yang diberikan oleh internet, antara lain:
1) Pendidikan Dasar dan Menengah, internet digunakan mempengaruhi peningkatan motivasi, menguatkan pengajaran, meningkatkan lingkungan psikologi.
2) Penggunanan internet dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi mahasiswa dalam mengembangkan intelektualnya sehingga dapat mengembangkan penelitian dan pengembangan ilmu baik teoretis maupun terapan.
3) Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet.
4) Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan tesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
5) Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
6) Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
7) Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring. Apabila seorang mahasiswa di Sumatera dapat berdiskusi masalah pertanian dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa di manapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
0 komentar more...

Kondisi PPPPTK Matematika dalam Pemanfaatan Komputer dan Internet untuk Pendidikan

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

PPPPTK Matematika telah mempunyai koneksi jaringan internet, namun pemanfaatannya masih terbatas pada searching maupun browsing, sedangkan pemanfaatan sebagai distance learning masih belum optimal, untuk e-learning maupun konsultasi (bimbingan belajar) belum dimanfaatkan secara maksimal. Sebagian Widyaiswara belum memfaatkan internet untuk mengekplorasi karya ilmiah maupun info ke-matematika-an yang trend saat ini yang dapat dimanfaatkan langsung sebagai sarana interaktif antara WI itu sendiri dengan alumni maupun masyarakat yang peduli dengan pendidikan terutama matematika maupun sumber belajar lainnya.
Sebetulnya, Pemanfaatan internet untuk pendidikan, mirip dengan pengenalan ‘produk dagang baru’. Diperlukan pula suatu tahap pengenalan, internet, kepada para fungsional/Widyaiswara, pejabat structural, maupun pegawai di lingkungan P4TK Matematika. Ini penting, agar jangan timbul persepsi yang salah. Persepsi yang salah terhadap pemakaian komputer dan internet, dalam dunia pendidikan akan berdampak kepada ‘sikap menolak’.
Sosialisasi komputer dan internet yang benar dan efektif tentu hanya akan dapat dilakukan oleh orang yang ‘akrab’ dengan teknologi itu.
Begitu pula halnya dengan usaha memperkenalkan Pemanfaatan internet atau komputer untuk pembelajaran bagi guru; hanya para Widyaiswaralah, yang mengerti cara manfaat internet dan komputer, yang langsung berinteraksi dengan guru yang akan bisa mengembangkan pemakaian komputer dan internet itu kepada siswanya di sekolah dan pusat-pusat belajar. Para guru yang berada diujung tombak atau lini depan pembelajaran untuk pendidikan kita mestilah diarahkan dan digerakkan oleh para pejabat agar bisa dan mau berubah kearah penggunaan internet itu untuk membelajarkan siswanya.
0 komentar more...

Usaha Pemakaian Internet Untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Mulanya dalam bentuk LAN (local area network); ketika sistem itu diperkenalkan di beberapa sekolah kejuruan di berbagai kabupaten dan kota. Kemudian, dikembangkan menjadi WAN (wider area network), yang memungkinkan antar sekolah dan kantor dinas saling terhubung, dengan saluran radio sebagai media. Kini telah ada ICT dengan hubungan ke internet melalui protocoler ICT Depdiknas Jakarta atau lebih dikenal dengan JARDIKNAS. Sistem ini telah memungkinkan semakin banyak sekolah dan kantor pendidikan di seluruh Indonesia terhubung dengan internet.
Usaha sosialisasi Pemanfaatan internet untuk pendidikan maupun untuk berbagai kegiatan pemerintahan, cukup gencar, kita saksikan di layar televisi. Ada sidang pengadilan (mendengar kesaksian) jarak jauh, bahkan ada konferensi asosiasi mendiknas 11 negara se-Asean di Bali, yang diresmikan Presiden Susilo. Sidang itu, malah, diikuti pula oleh tujuh anggota asosiasi, dari negara maju lain-nya. Tema konferensi ini adalah “Pemanfaatan Komunikasi Informasi dan Teknologi untuk meningkatkan kualitas dan nilai-nilai pendidikan”.
Secara makro, Indonesia sudah melakukan sosialisasi pemakaian komputer dan internet secara memadai. Yang diperlukan sekarang, menurut saya, adalah sosialisai yang langsung menyentuh para staf dinas pendidikan di propinsi, kabupaten dan kota serta semua guru mata pelajaran. Dengan begitu pemakaian internet dikalangan pendidik dan siswa akan bisa berkembang.
0 komentar more...

Internet Untuk Pendidikan

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Pada masa sekarang perkembangan internet terhadap IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sudah berkembang pesat. Seperti computer, pada masa lalu computer digunakan untuk alat menghitung saja. Tapi sekarang sudah disempurnakan menjadi alat yang canggih atau modern yang bisa mengakses seluruh global. Computer pada masa lalu alatnya hanya sederhana, tapi sekarang banyak ditambah dengan alat-alat yang canggih seperti memori pada masa lalu hanya 6Mb tapi sekarang bisa mencapai 512Mb, pada masa lalu tidak ada VGA tapi sekarang sudah ada bahkan ada yang mencapai 128 VGA, dan banyak alat yang lainnya. Kesemua itu merupakan perkembangan zaman dimana antar negara saling bersaing untuk menjadi negara yang terkenal. Dan juga karena SDA (Sumber Daya Manusia) yang meningkat terus menerus.
Lalu untuk mengakses dunia maya (internet) diperlukan alat untuk menyambungkannya yaitu Modem. Banyak sekali modem yang dijual, semakin mahal modem tersebut maka semakin cepat untuk mengakses internet. Tapi jika semakin murah modem tersebut maka semakin lambat untuk mengakses internet. Internet banyak sekali kegunaannya, seperti ingin mencari berita yang masih hangat maka tinggal hanya mengakses internet saja dengan ada situs-situs tertentu. Bukan hanya itu saja internet juga bisa mencari teman untuk mengobrol yang sering disebut orang bermain chatting, dan banyak lainnya yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Hanya dengan melihat sendiri maka orang tersebut bisa mengerti. Dalam IPTEK internet menjadi kebutuhan sehari-harinya. Karena melalui internet maka orang bisa mengetahui ilmu pengetahuan yang kita tidak ketahui menjadi tahu. Tapi dalam mengakses internet bukanlah gratis melainkan bayar dan bayarannya itu bukanlah mudah bahkan ada yang berjuta-juta hanya untuk mengakses internet saja. Tapi internet digunakan orang untuk keperluan yang sangat penting saja dan untuk menghilangkan stress.
Kemudian manfaat yang lainnya internet bagi IPTEK, yaitu mempelajari teknologi-teknologi yang berkembang saat ini. Dan juga bisa membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang tugasnya membuat laporan-laporan lainnya. Seperti laporan makalah ekonomi, biologi, kimia, fisika, dan lain-lain. Kalau kita hanya berpatokan dengan buku saja maka kita akan mengalami kerepotan dalam mencarinya. Bukan hanya makalah, laporan penelitian juga bisa seperti jurnal yang hanya bisa didapatkan di internet atau juga bisa melalui perpustakaan. Tapi hanya perpustakaan tertentu saja yang menyajikan jurnal tersebut. Biasanya hanya terdapat di pepustakaan universitas. Makanya orang berpikir, mengapa mereka dibuat susah oleh pekerjaan mereka maka dibuatlah internet. Tapi hanya orang tertentu saja yang memasang internet. Seperti yang dijelaskan diatas internet bukanlah gratis melainkan bayar untuk mengaksesnya. Tapi di tiap sekolah di Indonesia khususnya sekolah negeri, pemerintah sudah memasang computer di tiap sekolah plus internet. Agar siswa dan siswi Indonesia tidak menjadi bodoh dalam menggunakan computer dan internetnya.
Internet merupakan sarana pendidikan untuk menambah wawasan. IPTEK di Indonesia cukup bagus. Dimana pendidiknya prepesional dan berpengalaman. Kesemua itu dilakukan agar Indonesia tidak lagi menjadi negara terbelakang dalam hal pendidikan. Faktor yang menghambat pendidikan di Indonesia adalah kurangnya modal untuk mendirikan dan menyekolahkan orang-orang yang kurang mampu. Tapi pemerintah sudah berusaha sebaik mungkin dengan mengadakan beasiswa bagi siswa dan siswi yang berprestasi. Kesemua itu dilakukan agar memacu semangat belajar bagi siswa dan siswi.
Kembali ke internet, internet bisa mendounloud data-data yang kita perlukan untuk sehari-hari. Kemudian internet bisa mencari-cari data-data yang kita tidak ketahui menjadi tahu. Dengan mencarinya di google. Hidup manusia dimanjakan oleh mesin karena serba bisa. Internet menjadi sangat diperlukan jika kita ada suatu pekerjaan yang tidak bisa kita selesaikan dengan mencarinya di buku.
Sekarang kita tahu manfaat internet dalam perkembangan IPTEK, mencari semua ilmu yang kita tidak ketahui menjadi tahu. IPTEK tidak bisa berkembang jika tidak ada internet. Oh iya, contoh negara yang sudah dipasang pengaman agar data atau informasi tentang negaranya tidak bisa diketahui negara lain maupun negara tetangganya, yaitu Negara Amerika Serikat. Yang bekerja sama dengan PBB agar data pentingnya tidak dibaca oleh orang lain yang sering disebut orang Pentagon. Yang katanya passwordnya ada 12 kata dan setiap hari passwordnya diganti. Itu hanya isu, tidak tahu apa sebernanya. Tapi walaupun begitu, Pentagon pernah kebobolan oleh Hacker yang berasal dari Italy. Kemudian Hacker tersebut dicari dan dapat dan lalu hecker itu ditembak mati. Baik kita kembali ke IPTEK, IPTEK sebenarnya sangat berguna untuk perkembangan pendidikan. IPTEK biasanya berhubungan dengan konsevasi-konsevasi pendidikan dan juga memerlukan internet untuk mencarinya. Tidak hanya di computer internet juga sudah ada di Hp. Tapi tidak secanggih computer, internet di Hp masih bersifat standar. Hanya situs-situs tertentu saja yang bisa dibuka. Dalam perkembangannya IPTEK di Indonesia sepeti di atas mengalami kemajuan dengan bertambahnya fasilitas-fasilitas belajar. Semoga pendidikan di Indonesia setara dengan negara-negara Eropa bahkan kalau bisa melebihinya. Karena selama ini, pendidikan di Indonesia di bawah rata-rata standar. Dan juga agar menjadi negara yang maju seperti negara Amerika Serikat.
0 komentar more...

Apa itu Pendidikan?

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Dunia pendidikan adalah dunia proses belajar. Secara tradisional kita biasa berpikir, komponen dasar dunia pendidikan terdiri dari: siswa, narasumber (fasilitator – guru), dan sumber belajar. Kita sering mengabaikan peran dan pengaruh masyarakat lain, seperti: para pejabat non keguruan, orangtua siswa yang tergabung dalam komite pendidikan dan lingkungan dunia usaha, terhadap pendidikan. Kita juga kurang mendayagunakan kemajuan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Yang kita anggap harus terlibat dalam proses belajar, selama ini, hanyalah siswa saja. Kita lupa bahwa para pendidik, guru, dan masyarakat luas mestinya tidak berhenti terlibat dalam proses belajar. Mereka juga harus tetap belajar. Sekali kelompok ini berhenti (belajar), maka ia akan berdampak kepada stagnancy, terhenti-nya, atau setidaknya melambatnya kemajuan pendidikan di Indonesia.
Siapa yang mendidik, dan yang di-didik?
Tidak semua orang terdidik menjadi pendidik, dan tidak semua pendidik pula menjadi guru. Pendidik adalah orang yang memperhatikan dan mau berbuat sesuatu untuk pendidikan. Siapa saja yang terdidik bisa menjadi pendidik kalau mau, termasuk presiden dan tukang becak. Sementara, guru adalah pendidik yang berprofesi sebagai pengajar. Ada berbagai macam guru; di antaranya: guru mata pelajaran di sekolah atau pusat-pusat pembelajaran. Alangkah bagusnya bila semua pendidik dan guru mata pelajaran bersinergi dalam mendidik bangsa ini. Akan lebih bagus lagi, kalau mereka (pendidik dan guru) mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan teknologi komputer dan internet untuk pendidikan.
Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia terkait Pemanfaatan teknologi?
Disayangkan, bahwa sampai sekarang belum ada data konkrit, yang mengungkapkan ada berapa orang guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia yang tahu, yang gandrung terhadap pemakaian teknologi komputer di lahan kerjanya.
Karena kita telah dikelilingi oleh kemajuan teknologi internet, semestinya para pendidik dan guru, yang menguasai internet, haruslah lebih diperankan, sehingga mereka dapat dan mampu meyakinkan pendidik lain. Hanya guru yang berkemampuan teknologi internetlah yang akan mampu untuk mengarahkan siswanya kepada Pemanfaatan internet untuk membelajarkan diri mereka.
Sekarang, ada kesan bahwa teknologi itu dibiarkan saja bergentayangan secara ‘liar’. Di samping itu, sekarang ada berkembang semacam gejala internet pobia (penolakan terhadap internet) di tengah masyarakat. Bahkan di kalangan sebahagian besar tenaga kependidikan dan guru juga, ada gejala ini. Padahal kita tidak bisa membendung penyebaran internet itu dari lingkungan kita. Kita hanya bisa saja menutup pintu rumah kita dari internet dan kemajuan teknologi, namun tidak akan bisa mencegahnya muncul di warnet dan rental komputer. Putra-putri kita, bisa saja sering datang kesana, baik untuk mengakses internet maupun untuk menggunakan jasa rental komputer lainnya. Lalu bagaimana kita bisa mengontrol mereka?
Sebagai orangtua, atau pendidik, yang harus kita sadari adalah bahwa; anak kita pada umumnya akan belajar karena menyukai sesuatu, bukan karena disuruh belajar sesuatu. Kebanyakan anak kita menyukai produk teknologi komputer. Setelah kita tahu bahwa mereka menyukai teknologi itu, karena hal itu merupakan suatu hal yang baru dan ‘nge trend’ di kalangan mereka, kita (guru) tidak memanfaatkan situasi itu untuk pendidikan mereka?
Barangkali, tidak bijaksana kalau kita memposisikan internet sebagai ‘musuh’ yang harus dijauhi.
Walaupun terlihat, belum cukup banyak tenaga kependidikan dan guru yang mampu memanfaatkan komputer untuk pengelolaan manajemen pendidikan dan pembelajaran, sebetulnya, usaha kearah Pemanfaatan komputer dan internet sudah harus di-seriusi. Perangkat keras dan lunak, komputer dan internet di sekolah, kantor dinas pendidikan, dan di masyarakat luas sudah cukup banyak tersedia. Pelatihan Pemanfaatan komputer juga sudah cukup sering diadakan.
Saya yakin, kita tidak perlu menunggu sampai semua pegawai dan guru di jajaran pendidikan harus ‘mellek’ komputer dan internet terlebih dahulu, sebelum pemakaian teknologi itu dimulai. Dayagunakan saja siapa yang ‘lebih mampu’, di kantor dan sekolah untuk pengoperasian komputer dan jaringan internet yang sudah ada. Jangan biarkan fasilitas itu berdebu dan rusak karena tidak pernah disentuh.
0 komentar more...

Apa itu Internet?

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Secara sederhana, Internet adalah kumpulan dari jutaan komputer di seluruh dunia yang terkoneksi antara yang satu dengan yang lain. Media koneksi yang digunakan bisa melalui sambungan telpon, serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi wireless.
Ketika kita logon (dalam hal ini terhubung) dengan internet, kita diberikan hak akses ke komputer-komputer lain di seluruh dunia yang terhubung juga dengan internet. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, saat ini internet dapat dihubungi dengan koneksi wireless dari handheld PC atau dari sebuah komputer notebook.
Setelah terhubung dengan internet kita dapat melakukan beberapa hal, misalnya : mengirim dan menerima email, chating dengan media text atau suara, berselancar (surfing) di World Wide Web, atau hal-hal lain dengan suatu software aplikasi tertentu.
Secara sederhana, cara kerja Internet sama seperti sistem pos atau sistem pengantar parcel, kecuali Internet bekerja dengan sangat cepat.
Misalnya, bila sekarang ini kita di Surabaya dan akan berkirim email ke Amerika, setelah kita tekan tombol Kirim (Send) selanjutnya email kita tadi akan menuju ke mail server. (Mail server ini biasanya bukanlah komputer yang sedang kita pakai saat ini, tetapi bagian dari layanan yang ada di Internet, sehingga kita bisa saja keluar dari Internet setelah menekan tombol Kirim tanpa mengganggu proses pengiriman email tersebut). Kemudian, mail server kita tersebut akan mencoba mengontak mail server di Amerika melewati rute Jakarta - Singapura - Jepang - Amerika atau bila rute tersebut sibuk dapat menngunakan rute Australia - Amerika.
Paket data dalam Internet memiliki ukuran tertentu sehingga bila email kita tadi cukup besar bisa saja dibagi dalam beberapa paket dan masing-masing paket dapat dikirim dengan rute yang berbeda. Setelah sampai di Amerika, mail server di sana akan membangun kembali email kita tersebut menjadi satu bagian utuh yang siap disajikan.
Bila satelit yang digunakan dalam rute-rute tersebut sibuk maka mail server kita akan mencoba untuk mengirim kembali setelah beberapa saat sampai benar-benar terkirim. Bila sampai maksimum sampai 4 hari lebih (tergantung setting mail server kita) email itu belum bisa terkirim maka akan dikirimkan email pemberitahuan bahwa email kita tidak sampai.
Rute yang harus dilewati paket data di Internet sangat panjang dan melibatkan banyak sekali komputer di seluruh dunia, sehingga bila data yang kita kirimkan adalah data yang pribadi dan/atau penting, sebaiknya menggunakan secure server, yaitu server yang dilengkapi dengan fasilitas enkripsi data sebelum mengirim data ke komputer lain dan fasilitas dekripsi bila menerima paket data dari komputer lain.
0 komentar more...

Hari Pendidikan Nasional : Kemdiknas Luncurkan Situs Baru

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan Nasional meluncurkan situs resmi terbarunya yang dapat diakses di www.kemdiknas.go.id. Situs ini berbasis layanan publik yang merupakan salah satu bentuk usaha Kementerian Pendidikan Nasional dalam mendukung hadirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

"Situs ini menyediakan layanan berinteraksi langsung dengan publik untuk layanan-layanan yang selama ini jadi kebutuhan publik. Situs ini juga untuk menjawab UU Keterbukaan Informasi Publik," ujar Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam jumpa pers seusai meresmikan situs tersebut, Minggu (2/5/2010) di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.

Melalui situs ini, masyarakat bisa mengakses segala informasi Kementerian Pendidikan Nasional, termasuk informasi anggaran dan keuangan. Selain itu, terdapat pelayanan jasa online yang memudahkan publik mendapatkan informasi, seperti informasi pencari kerja yang ditujukan bagi perusahaan yang ingin mencari tenaga kerja, informasi lowongan kerja bagi para pencari kerja, hingga pengurusan surat mutasi bagi guru atau karyawan.

Lahirnya situs ini dilatarbelakangi reformasi birokrasi dalam hal pelayanan yang dilakukan Kementerian Pendidikan Nasional. Dengan adanya situs ini, pelayanan diharapkan berlangsung lebih cepat. "Jadi tidak perlu lagi guru-guru di daerah jauh-jauh ke sini untuk mengurus mutasi dan sebagainya," ungkap Nuh.
Sumber: Kompas
0 komentar more...

Sekilas Tentang Hari Pendidikan

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Tanggal 2 Mei tepatnya adalah Hari Pendidikan Nasional. Hari dimana lahirnya pendidikan di Indonensia. Tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan hari lahirnya salah satu tokoh pendidkan kita yaitu Ki Hajar Dewantara dengan nama asli: Raden Mas Soewardi. Mengulas sedikit tentang perjuangan untuk memajukan pendidikan di bumi Indonesia, beliau sempat mendirikan salah satu taman siswa pada 3 Juli 1922 untuk sekolah kerakyatan di Yogyakarta. Kemudian beliau juga sempat menulis berbagai artikel yang intinya memprotes berbagai kebijakan para penjajah (Belanda) yang kadang membunuh serta menghambat tumbuh dan berkembangnya pendidikan di Indonesia. Bertolak dari usaha, kerja keras serta pengorbanan dirinya melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959 dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Pergerakan Nasional. Bahkan yang lebih menggembirakan dirinya di anggap sebagai Bapak Pendidikan untuk seluruh orang Indonesia, penghormatan itu terbukti dengan ditetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. Untuk mewujudkan dan membangun dunia pendidikan di Indonesia yang sedang diusahaknnya dalam penjajahan para penjajah Belanda beliau memakai semoboyan “Tut Wuri Handayani” semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa”, yang berarti didepan memberikan contoh, ditengah membangun semangat, dibelakang memberi dorongan. Semboyan ini masih dipakai dalam dunia pendidikan kita hingga era reformasi ini. Bahkan dengan semboyan itu telah sedikit mengubah warna pendidikan kita di Indonesia saat ini. Hari ini Pendidikan Nasional Tanggal 2 Mei 2009 mempunyai arti penting dalam kancah pendidikan nasional Indonesia. Memasuki abad 21 ini, pendidikan mempunyai arah tujuan yang jelas, yaitu memartabatkan manusia Indonesia di kancah internasional. akhir akhir ini, banyak putra bangsa yang mengharumkan nama Indonesia dikancah internasional, indonesia disebut sebut, pernah menjuarai olimpiade fisika tingkat internasional (IPhO) di Singapura tepatnya pada tahun 2006. Begitu juga baru saja bagi siswa-siswa SMA/ MA, SMK, SMP/MTs dan di susul siswa SD/MI melaksanakan ujian nasional serta UASBN. Namun begitu, pendidikan di negeri ini belum beranjak melaju pesat menuju mutu yang memuaskan.
Bila mau menengok ke belakang, ketika kemarin usai melaksanakan Ujian Nasional bagi siswa SMA/MA/SMK, raut wajah mereka banyak mengalami kekhawatiran akan hasil yang di capai dalam ujian tersebut. Harus seperti apakah yang bisa dilaksanakan oleh instuisi pendidikan kita? Apakah ini merupakan proses belajar yang salah ataukah kurang bergairahnya para siswa dalam mengikuti proses pendidikan setiap hari sehingga dikatakan gagal dalam pendidikan ?
Menurut kami kedua elemen harus ada perpaduan antara dua elemen tersebut. siswa harus termotivasi dengan perjuangan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. meskipun kita tidak mengangkat senjata, tapi sekarang ini kita masih dalam medan perang, medan perang diatas meja, bersaing dalam ilmu pengetahuan, demikian juga dengan proses pembelajaran dengan guru sebagai fasilitatornya. Kembali lagi tentang hari Pendidikan Nasional, bahwa permasalahan lemahnya semangat para siswa harus disikapi secara serius oleh semua pihak baik para orang tua siswa, para teknisi pendidikan dan pemerintah. Ada baiknya duduk dalam satu meja untuk mencari solusi yang tepat dalam memajukan pendidikan nasional. Apabila di ajak secara langsung membahas tentang hal itu, lebih baik dan masing-masing mempunyai rasa tanggung jawab untuk menjawab tantangan bangsa ini ke depan dalam membangun pendidikan Indonesia yang lebih maju, bermartabat dan setara dengan bangsa lain dalam ilmu pengetahuan.
1 komentar more...

Bapak Pendidikan Nasional

by Rahmatia Fitri on Nov.22, 2009, under

Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April 1959 dan dimakamkan di sana.

Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.
Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913. Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.

Kemudian setelah ditolaknya pendaftaran status badan hukum Indische Partij ia pun ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite itu sekaligus sebagai komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun Kemerdekaan Bangsa Belanda. Komite Boemipoetra itu melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut.

Sehubungan dengan rencana perayaan itu, ia pun mengkritik lewat tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Tulisan Seandainya Aku Seorang Belanda yang dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker itu antara lain berbunyi:

"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu.

Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun".

Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman tanpa proses pengadilan, berupa hukuman internering (hukum buang) yaitu sebuah hukuman dengan menunjuk sebuah tempat tinggal yang boleh bagi seseorang untuk bertempat tinggal. Ia pun dihukum buang ke Pulau Bangka.

Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo merasakan rekan seperjuangan diperlakukan tidak adil. Mereka pun menerbitkan tulisan yang bernada membela Soewardi. Tetapi pihak Belanda menganggap tulisan itu menghasut rakyat untuk memusuhi dan memberontak pada pemerinah kolonial. Akibatnya keduanya juga terkena hukuman internering. Douwes Dekker dibuang di Kupang dan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke pulau Banda.

Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda karena di sana mereka bisa memperlajari banyak hal dari pada didaerah terpencil. Akhirnya mereka diijinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman.

Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh Europeesche Akte.
Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.

Setelah pulang dari pengasingan, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.

Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.

Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Tamansiswa, ia juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya berjumlah ratusan buah. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang, kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.

Setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.

Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

Kemudian oleh pihak penerus perguruan Taman Siswa, didirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiri Tamansiswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.

Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.
0 komentar more...

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!